<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <!-- La Mozione ads --> <ins class="adsbygoogle" style="display:inline-block;width:300px;height:250px" data-ad-client="ca-pub-1262771898582042" data-ad-slot="7806494610"></ins> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script>
Seseorang yang realis tapi yakin akan romantisme. Romantisme ini haruslah diyakini untuk dijemput bukan untuk ditunggu. Bergerak untuk berkarya untuk kemanfaatan, keep going!
Showing posts with label Sejarah. Show all posts
Showing posts with label Sejarah. Show all posts

Wednesday, September 23, 2015

Komparasi Dengan Korea Selatan

Pernahkah Anda berpikir untuk membandingkan antara dua negara yang kemerdekaannya hanya berselisih dua hari? Membandingkan antara seekor macan dengan seekor elang yang patah sayapnya? Kedua negara tersebut adalah Korea Selatan dan Indonesia.

Dua negara ini memang benar, hari kemerdekaannya hanya berselisih dua hari. Korea Selatan, 15 Agustus 1945, dan Indonesia, 17 Agustus 1945. Tapi mengapa hanya beda dua hari saja keadaan dua negara ini bak bumi dan langit? Bisa diingat dahulu bahkan Korea Selatan lebih miskin daripada Indonesia.

Orang Korea tidak merayakan 15 Agustus-an seperti kita di Indonesia. Mereka hanya mengibarkan bendera, sudah cukup. Tidak ada umbul-umbul, spanduk, lomba-lomba, apalagi peringatan yang meriah. Apakah tanpa semua itu mereka tidak cinta negaranya? Jawabannya, pasti tidak! Orang Korea, tidak ada yang tidak cinta negaranya. Jika di Indonesia di tiap kantor dipasang Foto Presiden dan Wakil Presiden, di Korea mereka hanya memasang bendera negaranya. Bagi mereka, "Siapapun Presidennya, negaraku tetap Korea."

Setelah kemerdekaan Korea dari Jepang, mereka masih harus melewati fase perang saudara hingga akhirnya pecah menjadi Korea Utara dan Korea Selatan. Lebih lagi saat itu, orang Korea teramat miskin, hingga makan nasi (yang merupakan kebutuhan pokok) saja susah. Sehingga setiap bertemu, satu sama lain mereka akan bertanya, “Sudah makan nasi?”, jika belum maka akan diajak makan. Begitu pula dengan kerja keras, sudah tidak diragukan lagi hasil nyata dari kerja keras Korea Selatan saat ini.

Pesan dari Presiden Korea saat itu, “Mari kita bekerja lebih keras dan lebih keras. Mari kita bekerja lebih keras untuk tidak membuat anak2 kita dijual ke luar negeri".
Dan kemudian ditutup oleh quote ini,

"Sekarang, kita berjanji bahwa kita akan menyerahkan sebuah negara yang baik untuk putra dan putri kita, kita akan memberikan negara yg layak untuk dibanggakan."
Tidak seperti Indonesia kala itu, yang setelah merdeka malah ingin menguasai dunia. Membuat garis non-blok dunia. Dengan gengsinya menolak ikut serta dalam keanggotaan dunia dan malah membuat-buat tandingannya. Membuat proyek mercusuar-mercusuar yang sebenarnya mengakibatkan ekonomi Indonesia turun drastis, membengkak, dan tak berdaya. Mendatangkan buruh asal negeri merah. Sesungguhnya mau apa? Bangkitkan ekonomi kita dulu, kerja keras, jangan pantang menyerah. Mana pemegang amanat penderitaan rakyat?

Sekarang Indonesia berada di tangan generasi kita. Bisakah kita untuk memperbaiki negeri ini? Mendatangkan masa kejayaan yang dipimpin oleh Satria Piningit? Semoga bisa.
Continue reading

Tuesday, July 14, 2015

Raja yang Mengenal Filosofi

Raja, inilah Raja, Seorang Raja Diraja, khalifatullah ing tanah Jawa. Sri Sultan Hamengkubuwana IX. Dilahirkan dengan nama Bendoro Raden Mas Dorodjatun di Ngasem, merupakan putra dari Hamengkubuwana VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Dilahirkan di Ngayogyakarta Hadiningrat, 12 April 1912. Bertahta di Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada tanggal 18 Maret 1940, dengan gelar 'Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengkubuwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sanga.'

Tanpa banyak cakap, Sri Sultan pun mengangkat dua karung besar beras ke bagian belakang kendaraannya.

Beliau merupakan satu diantara banyak pemimpin yang selalu melihat kebawah dan memerhatikan rakyatnya. Jika menjadi pemimpin, maka akan sangat mudah dan akan banyak godaan untuk menjadi lalim. Namun tidak begitu dengan Raja Jawa ini, Beliau selalu melihat dan mengayomu yang bawah. Pepatah jawa mengatakan "Adigang, Adigung, Adiguna." (mentang-mentang kaya, mentang-mentang berkuasa, mentang-mentang kuat), begitulah keadaan pemimpin Indonesia saat ini. Namun, Raja Jawa ini tidak begitu, mengerti betul pepatah diatas, beliau ingin dirinya tidak seperti pepetah tersebut, tidak ingin seperti kijang, gajah, dan ular. Beliau memiliki prinsip "Andhap asor" yang artinya tetap merendah tanpa mengurangi wibawa.

Beliaulah Raja sebenarnya yang suka blusukan. Tidak seperti yang sekarang ini, yang inginnya selalu diekspos, satu Nusa Antara tahu semua. Sri Sultan Hamengkubuwana sering jalan-jalan sendiri di sudut kota Jogja tanpa pengawal, bahkan kadang tidak ada yang mengetahui siapa dirinya. Ada banyak cerita keteladanan dari diri Beliau, namun satu yang paling unik adalah cerita dirinya dengan seorang wanita tua penjual beras.

Suatu hari pulang blusukan sendirian, di Desa Godean, Land Rover-nya dihentikan oleh seorang penjual beras yang sudah sepuh. Ia lantas menghentikan jip buatan Inggris itu ke pinggir dan segera turun. Belum sempat mengeluarkan sepatah kata, perempuan tua itu berseru: “ Niki, karung-karung beras niki diunggahake!” Rupanya, sang penjual beras yang tak mengenal wajah Sri Sultan mengira raja Jawa itu sebagai sopir angkutan beras yang biasa membawa para pedagang ke Pasar Kranggan di wilayah kota Yogyakarta.

Tanpa banyak cakap, Sri Sultan pun mengangkat dua karung besar beras ke bagian belakang kendaraannya. Sementara itu sang penjual beras tanpa meminta izin menaiki jip dan duduk di samping Sri Sultan. Sepanjang jalan, mereka ngobrol dengan akrabnya hingga sampai  di tujuan. Tanpa diperintah, Sri Sultan pun keluar dari mobil dan dengan tangkas menurunkan karung-karung tersebut.

Begitu selesai, penjual beras itu lantas merogoh kemben usangnya dan mengeluarkan uang lembaran dan disodorkan ke Sri Sultan. Lelaki ramah itu tersenyum dan menggelengkan kepala. Disikapi seperti itu, alih-alih berterimakasih, sang penjual beras malah ngomel-ngomel, dikiranya “sang sopir” tidak mau menerima “ongkos” karena jumlah uangnya yang kurang. Dengan sabar, Sri Sultan mengatakan,” Pun boten sisah, Mbakyu.”  Artinya: tidak usah bayar, Mbak. Tanpa banyak bicara, ia lantas memacu Land Rover-nya ke arah keraton.

E, eeee…Diwenehi duwit kok nampik. Sumengkean temen ta sopir kuwi,” gerutu penjual beras itu. Ya, siapa yang tak berkata demikian di zaman susah itu jika  ada sopir  angkutan yang begitu belagu menampik duit.

Kendaraan Sri Sultan sudah berlalu, namun perempuan itu tetap saja mengomel. Tanpa disadarinya  sudah lama perilakunya disaksikan banyak orang yang ada di sekitarnya. Seorang polisi lantas menghampiri penjual beras itu dan memberitahu jika “sopir” yang baru diomelinya itu adalah Ngarsa Dalem (Sri Sultan Hamengkubuwana IX).

Bukan main kagetnya penjual beras itu. Bahkan saking kagetnya, ia lantas terhuyung-huyung dan jatuh pingsan hingga dilarikan ke RS. Bethesda. Kejadian itu lantas berkembang dari mulut ke mulut hingga sampai ke telinga Sri Sultan. Demi mendengar si penjual beras yang mengomelinya itu masuk rumah sakit, raja Jawa itu bergegas datang untuk menengok salah satu rakyat yang selalu dijadikannya sebagai raja di hatinya.

Sungguh sangat bagus sikap Raja Jawa ini, patut ditiru oleh semua orang, terutama para pemimpin. Sangat mulia, sudah sewajarnya jika pada saat Beliau wafat rakyat se-Yogyakarta pada bersedih hati. Dan ketika kereta kencana yang membawa jasad Beliau melewati kerumunan orang yang bersedih tersebut, suasananya tiba-tiba berubah menjadi hening, sebagai tanda penghormatan. Hanya terdengar suara dari tapak kaki kuda yang menarik kereta kencana. Sungguh mulia!

19 Februari 2015
@SutetSeru.blogspot.com
Continue reading

Sunday, July 12, 2015

Selamat Datang

Selamat malam, selamat datang di blog saya. Marilah sebelum kita mengarungi alunan kata dalam postingan blog ini, kita kenalan terlebih dahulu. Nama saya Akmal Rahman Setiardi. Seorang pelajar yang ingin menjadi penggerak melalui tulisan. Gadget enthusias, penggila gadget terutama smartphone. Tidak terbatas hanya pada Android saja, namun juga Windows Phone dan iOs. Saya sudah lama berkecimpung di dalam dunia blogger ini. Semua dimulai saat tahun 2011, dimana saya menyadari bahwa ngeblog itu bukan hanya berbagi cerita pribadi ke khalayak ramai, tapi saya menemukan potensi dari ngeblog bisa mendatangkan berbagai manfaat. Sebelumnya, saya dikenal sebagai Djino di bajaklautdjino.blogspot.com, MasterCuky di mastercuky.blogdetik.com, DjinoGadget di djinogadget.com, dan Kang Sutet di sutetseru.blogspot.com. Ketiga blog tersebut sudah tak bertuan dan saya korbankan demi pendidikan saya.

Akmal Rahman SetiardiBlog pertama yang saya buat adalah DjinoGadget, blog ini berisi info-info tentang Naruto. Entah apa yang merasuki saya untuk membuat blog tersebut. Entah apa yang bisa membuat niche blog saya menjadi naruto atau anime, saya juga tidak tahu. Mungkin, waktu itu saya hanya seorang anak yang beranjak remaja. Dan saya akui bahwa saya juga penggemar berat animanga Naruto. Lalu sambil menggarap blog ini, saya membuat dan mencoba blog baru dengan platform BlogDetik, MasterCuky. Hal ini saya lakukan untuk mencoba-coba saja, seperti apa dunia blogger yang luas ini, dengan berbagai macam platform blog yang tersebar luas. Blog MasterCuky berisi tentang info-info unik yang ada di dunia, sejenis dengan terselubung.in. Dua blog ini lumayan menghasilkan dari sisi uang. Yah, saya bisa mendapat sedikit recehan dari blog ini. Namun pada masa ini saya belum mengenal Google Adsense. Saya mendapat recehan hanya dari adsense kecil-kecilan luar negeri.

Kemudian saya merasa capek dengan dunia perbloggeran, maka dari itu saya memutuskan vakum dari dunia perbloggeran, lalu melanjutkan aktifitas saya di dunia nyata. Sekitar 1,5 tahun vakum saya merasa rindu dengan blog, ya saya rindu. Lalu saya memutuskan untuk membuat blog lagi. Saya membuat blog dengan niche Android. Mengapa Android? Karena pada waktu itu smartphone Android sedang booming pada awal-awal peredarannya. DjingoGadget, itulah nama yang saya pakai untuk blog baru ini. Pada kali ini saya merasa bahwa ngeblog itu menyenangkan, ini passion, dan bagian dari kehidupan. Awalnya, saya menggunakan blogger pada DjinoGadget, lalu saya seriusi dalam proyek ini. Menulis, terus menulis, saya merasa menulis itu menyenangkan, walau juga pusing bagaimana isi dan kerangka dari artikel yang akan diposting. Berjalan 9 bulan, saya dapat menghasilkan sedikit recehan lagi dengan blog ini. Dengan recehan itu, saya dapat membeli domain TLD djinogadget.com untuk blog Android ini. Kemudian saya ingin bereksperimen dengan wordpress, bagaimana cara kerjanya? Bagaimana rasanya? Bagaimana cara edit, setup, memproteksinya? Maka dari itu Djinogadget bermigrasi dari Blogger ke Wordpress. Menyewa hosting murah saja untuk eksperimen ini, mengapa? Karena masalah keuangan saya tidak terlalu punya uang untuk membayar Rp40.000/bulan untuk menyewa webhosting kelas Corporate. Dengan menggunakan wordpress, saya menjadi mengerti, saya menjadi bagaimana kesenangan tersendiri memakai wordpress. Tapi kendala yang saya hadapi adalah hosting yang sering sekali down. It's so fuckin' trouble! Mana nggak ada uang untuk menaikan paket hosting. Saya menjadi jenuh dengan kondisi ini, masalah self-hosting mengganggu aktivitas blogging saya. Saya putuskan untuk vakum lagi dalam aktivitas ngeblog. Lagipula saya juga akan disibukkan dengan masalah Ujian Nasional, ini yang memantapkan saya untuk vakum lagi.

Banyak Kendala

Kemudian, saya memasuki dunia yang baru lagi. Jenjang yang lebih tinggi, dan sama sekali berbeda dengan jenjang dibawahnya. Profesionalitas menjadi syarat untuk bertahan di gejolak jenjang ini. Namun, saya sekali lagi rindu dengan yang namanya blog! Maka dari itu saya membuat blog yang isinya ringan dan bisa dibaca semua orang. SutetSeru, blog berisi kisah inspiratif dan motivasi-motivasi nggak penting tetapi bisa membuat hidupmu menjadi lebih penting. Akan tetapi, blog ini hanya saya urus dalam beberapa minggu, mengapa? Karena saya terlalu sibuk menjadi Event Organizer. Damn! Selalu banyak persiapan untuk membuat sebuah event, selalu banyak aktivitas di dunia nyata. Masalah persuratan, bertemu klien, dekorasi, dll. Membuat saya keteteran mengurusi hanya sebuah blog. Vakum lagi deh!

Kali ini saya mencoba membuat blog baru, dimana saya berusaha membuat kontennya ringan, mudah dmengerti, dan tampilan yang menarik. Saya kepikiran untuk ngeblog lagi karena kebanyakan proyek di dunia nyata yang saya kerjakan sudah hampir selesai semua. Entah, besok ada order lagi, atau tidak. Saya mencoba memanfaatkan waktu luang ini untuk ngeblog. Daan, nama yang saya pilih untuk blog baru ini adalah La Mozione. Apa artinya? Artinya adalah penggerak, seperti cita-cita saya, ingin menjadi penggerak, memotivasi orang lain terutama masyarakat Indonesia untuk bergrak maju melawan arus globalisasi. Agar lebih sukses, lebih sejahtera, dan tenteram dengan gerakan dan aksi nyata. Doakan semoga blog ini selalu menginspirasi dan dapat bertahan lama, hingga seperti terselubung.in, kangismet.net, yosefardi.com, dll.


Continue reading